Ketuhanan Yesus Kristus
|
PENGANTAR
Orang Kristen menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Pengajaran ini sangat penting. Jika pengajaran ini benar maka kekristenan unik dan otoritatif, jika tidak maka kekristenan tidak berbeda dengan agama-agama yang lain. Prinsip dasar apologetika kekristenan mengenai keilahian Yesus Kristus adalah :
1.
Perjanjian
Baru yang mencatat kehidupan, pengajaran, kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus adalah dokumen yang dapat diandalkan (lihat artikel Keotentikan
Naskah Perjanjian Baru).
2.
Yesus
menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.
3.
Yesus
membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dengan menggenapi nubuat(ramalan) Perjanjian
Lama, dengan hidup tanpa dosa, dengan mujizat-mujizat yang Dia lakukan, dan
dengan kebangkitan-Nya dari kematian.
Dengan demikian Yesus Kristus
adalah Tuhan.
Dalam artikel Keotentikan Naskah Perjanjian Baru kita mempelajari bahwa naskah Perjanjian Baru dapat diandalkan secara historis. Perjanjian Baru tidak hanya berisi sejarah secara garis besar, tetapi juga terbukti akurat secara mendetil. Pendengar dan saksi mata kehidupan Yesus meneruskan kisah dari perkataan dan hal-hal yang dikerjakan Yesus. Perkataan-perkataan Yesus tidak hanya diingat tetapi juga ditulis oleh saksi mata yang dapat diandalkan (Lukas 1:1-3). PENYELIDIKAN PERNYATAAN YESUS SEBAGAI TUHAN Ada banyak bukti yang mengungkapkan pernyataan Yesus mengenai keilahiannya, yaitu :
1.
Yesus
menyatakan dirinya sebagai Jehovah (Tuhan dalam
Perjanjian Lama)
2.
Yesus
menyatakan sebagai mesias
3.
Yesus
menerima penyembahan
4.
Otoritas
perkataan-perkataan Yesus
5.
Yesus memerintahkan
berdoa dalam nama-Nya
Yesus menyatakan diri sebagai JHWH
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyatakan nama-Nya sebagai JHWH atau Jehovah. Dalam bahasa Indonesia ditulis sebagai TUHAN (kata 'TUHAN' dengan huruf besar semua). Misal dalam Keluaran 6: 2-3, 'Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.' Orang Yahudi menganggap nama Jehovah (TUHAN) begitu suci, sehingga mereka tidak berani mengucapkannya. Jehovah adalah satu-satunya Tuhan, selain itu adalah berhala atau tuhan yang palsu. Jehovah adalah Tuhan yang cemburu, yang tidak akan membagikan nama maupun kemulian-Nya kepada yang lain. Yesaya menulis, 'Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku."'(Yesaya 44:6). 'Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. '(Yesaya 42:8). 'Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain'. (Yesaya 48:11). TUHAN(Jehovah) tidak akan membagikan nama, hormat dan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Yang menarik adalah perkataan-perkataan Yesus dan tindakan-tindakan-Nya membuat orang Yahudi abad pertama mengambil batu menuduh Yesus menghujat(menyamakan diri-Nya dengan TUHAN). Beberapa perkataan Yesus yang menarik dipelajari:
Pernyataan keilahian Yesus sangat jelas di Yohanes 8:58,
'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada' (Yohanes 8:58). Orang Yahudi tanpa ragu-ragu mengerti maksud perkataan ini . Mereka tahu bahwa Yesus tidak hanya menyatakan keberadaan-Nya sebelum Abraham, tetapi Yesus juga menyatakan sama dengan Tuhan. Ini menyebabkan mereka mengambil batu hendak melempari Yesus. Dalam beberapa peristiwa Yesus menyatakan diri-Nya sama dengan Tuhan dengan cara yang lain misal dalam memberikan pengampunan dosa, suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan Tuhan. Dalam Markus 2:10-11, Yesus melakukan mujizat sekaligus memberikan pengampunan dosa: 'Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa'. Yesus juga menyatakan bahwa Dia mempunya kuasa kehidupan, kuasa yang hanya dimiliki TUHAN saja. 'Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.' (Yohanes 5:21) 'Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.' (Yohanes 5:25) Yesus mengatakan bahwa 'supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa' (Yohanes 5:23). Dalam kategori yang sama Yesus mendorong murid-murid-Nya, 'percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku' (Yohanes 14:1). Yesus tanpa meninggalkan keraguan, menyatakan diri-Nya sejajar dengan Allah. Pernyataan Yesus sebagai mesias yang dijanjikan Perjanjian Lama memberikan janji kedatangan mesias. Mesias berarti yang diurapi, seseorang yang diurapi Tuhan untuk melakukan penggenapan rencana keselamatan bagi umat manusia. Perjanjian Lama memberikan gambaran keilahian mesias. Ketika Yesus menyatakan bahwa Dia menggenapkan nubuat tentang mesias, secara langsung menyatakan keilahian-Nya. Sebagai contoh Yesaya berbicara mengenai Mesias 'Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.' (Yesaya 9:5) 'Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"' (Yesaya 40:9) Dalam Daniel 7:13-14 dikatakan, 'Dalam penglihatanku pada malam itu, kulihat sesuatu yang seperti manusia. Ia datang dengan dikelilingi awan lalu pergi kepada Dia yang hidup kekal dan diperkenalkan kepadanya. Ia diberi kehormatan dan kekuasaan sebagai raja, sehingga orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya akan bertahan selama-lamanya, pemerintahannya tidak akan digulingkan'. Ayat ini yang dikutip Yesus ketika imam besar menanyakan apakah Dia mesias. 'Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?" Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." '(Markus 14:61-62). Ketika Perjanjian Lama berbicara mengenai mesias, Perjanjian Lama juga berbicara mengenai keilahiannya. Ketika Yesus menyatakan Dia adalah kegenapan Perjanjian Lama mengenai mesias (Lukas 24:27,44; Matius 26:54), Yesus mengkaitkan diri-Nya sebagai Mesias yang menggenapkan apa yang telah tertulis di dalam Perjanjian Lama. Ini sekaligus menegaskan keilahian-Nya. Yesus menerima penyembahan Perjanjian Lama melarang penyembahan kepeda siapapun kecuali kepada Tuhan (Keluaran 20:1-5; Ulangan 5:7-9). Yesus tercatat menerima penyembahan paling sedikit sembilan kali:
1.
Sebelum
disembuhkan, seorang sakit kusta menyembah Dia (Matius 8:2).
2.
Sebelum
anaknya dibangkitkan Yesus, seorang kepala rumah ibadat menyembah Dia (Matius
9:18).
3.
Setelah Yesus
melakukan mujizat berjalan di atas air, orang-orang yang berada di dalam
perahu menyembah Dia (Matius 14:33).
4.
Sebelum
anaknya yang kerasukan setan disembuhkan, seorang perempuan Kanaan menyembah
Dia (Matius 15:25)
5.
Sebelum
seorang kerasukan setan disembuhkan, ia menyembah Yesus (Markus 5:6).
6.
Seorang buta
yang telah disembuhkan menyembah Yesus (Yohanes 9:38)
7.
Anak-anak
Zebedeus dan ibu mereka menyembah Yesus (Matius 20:20)
8.
Setelah
kebangkitan-Nya, murid-murid menyembah Dia (Matius 28:9)
9.
Sebelum
memberikan perintah untuk mengabarkan Injil, murid-murid menyembah Dia
(Matius 28:17)
Yesus tidak menolak penyembahan,
dengan demikian Yesus tidak menolak orang-orang memperlakukan Dia sebagai
Tuhan, ini menyatakan keilahian-Nya.
Otoritas perkataan-perkataan Yesus Yesus memperlakukan perkataan-perkataan-Nya sejajar dengan perkataan-perkataan Tuhan yang mempunyai otoritas. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28: 18-20). Tuhan telah memberikan 10 Perintah Allah kepada Musa, tetapi Yesus menambahkan,'Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.' (Yohanes 13:34) . Yesus memperlakukan perkataan-perkataan-Nya sebagai perkataan yang kekal,' Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu' (Matius 24:35). Berbicara kepada yang menolak Dia, Yesus berkata,'Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman'. (Yohanes 12:48). Yesus mengakui mempunyai segala kuasa di sorga dan di bumi, Yesus memperlakukan perkataan-Nya sejajar dengan Firman Tuhan, perkataan-Nya kekal, perkataan-Nya akan menjadikan hakim. Siapakah yang berani melakukan hal ini kecuali Tuhan sendiri? Jelas-jelas Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan. Yesus memerintahkan berdoa dalam nama-Nya Yesus tidak hanya memerintahkan supaya manusia percaya kepada Dia (Yohanes 14:1) dan taat pada perintah-Nya (Yohanes 14:15), tetapi juga berdoa di dalam nama Yesus. 'Apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.' (Yohanes 14:13). Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.' (Yohanes 14:14). 'Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.' (Yohanes 15:7) Yesus juga menegaskan, 'Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.' (Yohanes 14:6). Manusia manakah yang bisa dan berani menyatakan diri menjadi pengantara manusia dengan Tuhan? Hanya Yesus yang bisa dan berani menyatakan, karena dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. PEMBUKTIAN KEILAHIAN YESUS KRISTUS Keilahian Yesus Kristus dibuktikan dalam:
1.
Penggenapan
nubuatan/ramalan mengenai mesias di Perjanjian Lama
2.
Ketidakberdosaan
Yesus
3.
Mujizat-mujizat
Yesus
4.
Kebangkitan
Yesus dari kematian
Penggenapan nubuatan mengenai mesias di Perjanjian Lama
Banyak sekali nubuat tentang mesias/Kristus dalam Perjanjian Lama. Berikut nubuat-nubuat yang secara jelas berbicara tentang kedatangan mesias:
1.
Mesias akan
lahir dari seorang perempuan
Nubuat: Kejadian 3:15. Penggenapan : Galatia 4:4.
2.
Mesias akan
dilahirkan dari seorang perawan
Nubuat: Yesaya 7:14. Penggenapan: Matius 1:18-25.
3.
Mesias
merupakan keturunan Abraham
Nubuat: Kejadian 12:1-3;Kejadian 22:18. Penggenapan: Matius 1:1; Galatia 3:16.
4.
Mesias dari
suku Yehuda
Nubuat: Kejadian 49:10. Penggenapan: Lukas 3:23,33; Ibrani 7:14.
5.
Mesias
merupakan keturunan Daud
Nubuat: 2 Samuel 7:12. Penggenapan: Matius 1:1,6
6.
Mesias akan
lahir di Betlehem
Nubuat: Mikha 5:1-2. Penggenapan: Matius 2:1; Lukas 2:4-7.
7.
Mesias akan
diurapi oleh Roh Kudus
Nubuat: Yesaya 11:1-2. Penggenapan: Matius 3:16,17.
8.
Ada yang
mempersiapkan jalan bagi mesias
Nubuat: Yesaya 40:3; Maleakhi 3:1. Penggenapan: Matius 3:1-3.
9.
Mesias akan
mengadakan mujizat-mujizat
Nubuat: Yesaya 35:5,6. Penggenapan: Matius 9:35
10. Mesias akan ditolak oleh orang Yahudi
Nubuat: Mazmur 118:22. Penggenapan: I Petrus 2:7
11. Mesias akan ditolak oleh kerabat-Nya
sendiri
Nubuat: Yesaya 53:3. Penggenapan: Yohanes 1:10,11; Yohanes 7:5,48
12. Mesias akan dielu-elukan waktu
menunggang keledai memasuki Yerusalem
Nubuat: Zakharia 9:9. Penggenapan: Matius 21:1-7
13. Mesias akan mati dengan kematian yang
mengenaskan
Nubuat: Mazmur 22; Yesaya 53. Penggenapan: Matius 27.
o Diam dihadapan penuduh-Nya
Nubuat: Yesaya 53:7. Penggenapan: Matius 27:12-14
o Dihina
Nubuat: Mazmur 22:7,8. Penggenapan: Matius 27:31.
o Dipaku tangan dan kaki-Nya.
Nubuat: Mazmur 22:17. Penggenapan: Lukas 23:33.
o Disalib di antara penjahat-penjahat
Nubuat: Yesaya 53:12. Penggenapan: Matius 27:38
o Lambung-Nya ditikam
Nubuat: Zakaria 12:10. Penggenapan: Yohanes 19:34
o Tak ada tulang yang dipatahkan
Nubuat: Keluaran 12:46.Penggenapan: Yohanes 19:36
o Jubah-Nya akan diundi
Nubuat: Mazmur 22:18. Penggenapan: Yohanes 19:23,24
o Mesias menderita karena dosa kita.
Nubuat: Yesaya 53:5-6. Penggenapan: 1 Petrus 2:24
14. Mesias akan bangkit dari kematian
Nubuat: Mazmur 16:10. Penggenapan: Kisah Para Rasul 2:31; Markus 16:6.
15. Mesias akan naik ke surga
Nubuat: Mazmur 68:19. Penggenapan: Kisah Para Rasul 1:9.
16. Mesias akan duduk di sebelah kanan Allah
Bapa
Nubuat: Mazmur 110:1. Penggenapan: Ibrani 1:3.
Nubuat-nubuat ini ditulis ratusan tahun sebelum Yesus lahir ke dalam dunia.
Tidak ada alasan bahwa nubuat-nubuat itu adalah 'tebakan yang sangat cerdas',
atau 'merupakan trend kecenderungan sejarah', atau 'pikiran kreatif pembaca
Alkitab'. Bahkan para kritikus sendiri mengakui bahwa nubuat-nubuat
tersebut selesai ditulis lengkap 400 tahun sebelum Yesus
lahir. Nubuat-nubuat tersebut secara sempurna digenapkan oleh
Yesus.
Tuhan tidak pernah membuat kesalahan. Tuhan mengendalikan sejarah dan jika Tuhan membuat nubuat/ramalan lebih dari 400 tahun sebelumnya mengenai rencana keselamatan bagi manusia maka tidak ada penggenapan yang terjadi secara kebetulan, semua penggenapan yang dilakukan terjadi karena kedaulatan-Nya atas sejarah umat manusia. Jika Yesus, yang menyatakan bahwa Dia menggenapkan apa yang tertulis ratusan tahun sebelum kelahiran-Nya, dan benar-benar Yesus menggenapinya, maka diambil kesimpulan bahwa Yesus adalah mesias, Yesus adalah Tuhan. Ketidakberdosaan Yesus Semua orang berdosa, Tuhan dan kita mengetahui hal ini. Jika seseorang hidupnya sangat baik, sempurna, berusaha tidak berdosa sebisa mungkin, tidak membuktikan ia Tuhan. Tetapi kalau seseorang melakukan 2 hal tersebut yakni mengakui dirinya Tuhan kemudian menawarkan hidupnya yang tanpa dosa sebagai bukti, kita harus serius memperhatikannya. Saat Pilatus mengadili Yesus, Pilatus menyimpulkan, 'Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini' (Lukas 23:4). Kepala pasukan yang melihat penyaliban Yesus mengatakan,'Sungguh, Orang ini adalah orang benar!' (Lukas 23:47). Penjahat yang disalib bersama Yesus mengatakan, 'Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah' (Lukas 23:41). Kesaksian yang paling penting terhadap karakter seseorang adalah dari orang terdekat. Petrus, murid yang paling dekat dengan Yesus mengatakan bahwa Kristus tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya (1 Petrus 2:22). Yohanes berkata 'Kristus adalah benar' (1 Yohanes 3:7). Rasul Paulus mengatakan ' Dia tidak mengenal dosa' (2 Korintus 5:21). Penulis kitab Ibrani berkata 'Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa' (Ibrani 4:15). Yesus sendiri memberikan tantangan kepada lawan-lawan-Nya, 'Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?' (Yohanes 8:46). Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan dan membuktikannya dengan kehidupannya yang tanpa dosa, memberikan kesimpulan bahwa Yesus benar-benar Tuhan.
Jika Yesus menurut beberapa orang ia mati karena berdosa menghujat Allah,
mereka keliru.
Karena tidak mungkin seorang berdosa bisa melakukan banyak mujizat dan
bangkit ketika Ia telah mati menyerahkan nyawanya dan bahkan telah naik ke
surga dan akan kembali lagi untuk menjadi hakim untuk yang hidup dan yang
mati.
Karena Yesus adalah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir dan juga
menjadi pusat / center segalanya.
Mujizat-mujizat Yesus
Hidup Yesus penuh mujizat sejak awal dia berada di bumi. Dia lahir dari seorang perawan (Matius 1:18,20-21), Yesus mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:1-11), berjalan di atas air (Matius 14:25), melipat gandakan roti (Yohanes 6:11), memelekkan mata orang buta (Yohanes 9:7), membuat orang lumpuh bisa berjalan (Markus 2:1-12), mengusir setan (Markus 5:1-20), menyembuhkan berbagai penyakit (Matius 9:35), dan beberapa kali membangkitkan orang dari kematian (Matius 9:23-26;Lukas 7:11-17;Yohanes 11:38-44). Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis menanyakan kepada-Nya apakah Dia mesias, Yesus menjawab mujizatnya sebagai bukti bahwa Dia mesias: 'Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.' (Matius 11:4,5).
Berbahagialah mereka yang tidak menolak Aku, sabda Tuhan.
Mujizat-mujizat seperti ini merupakan tanda adanya persetujuan Tuhan kepada
orang yang melakukan mujizat.
Mujizat-mujizat ini merupakan penggenapan dari apa yang ditulis Yesaya 700 tahun sebelum Yesus lahir ke bumi: 'Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.'(Yesaya 35:5,6). Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya. (Yohanes 3:1-2). Pada waktu Yesus dibaptis, muncul suatu suara dari sorga 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.' (Matius 3:17). Ini merupakan tanda dukungan Allah Bapa terhadap pekerjaan dan keilahian Yesus. Mujizat adalah suatu bentuk konfirmasi/persetujuan ilahi atas suatu kebenaran/pekerjaan yang dikerjakan seseorang yang diutus Tuhan. Mujizat yang dihubungkan dengan pernyataan Yesus tentang keilahian diri-Nya, mengkonfirmasi bahwa Dia benar-benar Tuhan. Kebangkitan Yesus dari kematian Hanya Tuhan yang hanya memberi kehidupan (Ulangan 32:39; 1 Samuel 2:6). Di sini kebangkitan Yesus dari kematian merupakan bukti adanya persetujuan dari Tuhan terhadap siapa yang diutus-Nya. Perjanjian Lama dan Yesus sendiri menubuatkan kebangkitan-Nya. Mazmur 16:10 berbicara tentang kebangkitan mesias. Perjanjian Lama menubuatkan bahwa 1. Mesias akan datang dan mati (Yesaya 53; Mazmur 22) 2. Mesias akan memerintah selamanya( Yesaya 9:6; Daniel 2:44;). Satu-satunya jalan supaya mesias bisa memenuhi keduanya adalah mati kemudian bangkit. Yesus sejak awal pelayanan-Nya telah menubuatkan kebangkitan-Nya sendiri. (Yohanes 2:19,21). Setelah pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, Yesus berkata 'Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.' (Markus 8:31). Yesus mengulangi perkataan ini saat dalam perjalanan melewati Galilea (Markus 9:30-31), dan dalam perjalanan ke Yerusalem (Markus 10:32-34). Yesus juga mengatakan 'Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.' (Yohanes 10:18). Kematian dan kebangkitan Yesus:
1.
Kehilangan
besar darah menyebabkan Yesus mati (Lihat artikel Apakah Yesus
benar-benar mati?). Dia mempunyai 5 luka dan berada di atas
kayu salib mulai jam 9 pagi (Markus 15:25) hingga jam 3
sore (Markus 15:42).
2.
Yesus
menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 19:30).
3.
Ketika
lambungnya ditusuk tombak keluar darah dan air (Yohanes 19:34). Secara medis
membuktikan bahwa Yesus sudah mati.
4.
Tentara Roma
yang berpengalaman dalam menangani kematian menyatakan Yesus mati (Yohanes
19:33)
5.
Pilatus
memastikan bahwa Yesus mati sebelum diserahkan mayat-Nya ke Yusuf dari
Arimatea.(Markus 15:42-47)
6.
Mayat Yesus
dikapani dengan kain lenan dan dibubuhi dengan rempah-rempah menurut adat
orang Yahudi bila menguburkan mayat.(Yohanes 19:40)
7.
Hari Minggu
kubur Yesus kosong, Yesus telah bangkit (Matius 28; Markus 16;Lukas
24;Yohanes 20,21)
8.
Penampakan Yesus
setelah kebangkitan:
Kebangkitan Yesus secara tubuh fisik dibuktikan bahwa setelah kebangkitannya
:
- Yesus dilihat lebih dari 500 orang (1 Korintus 15:6) - Yesus menyatakan mempunyai daging dan tulang (Lukas 24:39) , - Yesus makan ikan (Lukas 24:42,43) Bagi yang meragukan kebangkitan-Nya secara fisik, Yesus menantang: 'Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.' (Yohanes 20:27). Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan. Yesus bangkit dari kematian, ini menggenapi apa yang Dia dan Perjanjian Lama katakan. Yesus benar-benar Tuhan. KESIMPULAN Berdasarkan kehandalan naskah Perjanjian Baru kita memiliki catatan tentang pengajaran Yesus mengenai keilahian-Nya. Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama mengenai mesias yang ditulis beratus-ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, Yesus menerima penyembahan dari manusia, Yesus tidak berdosa, Yesus hidup penuh dengan mujizat-mujizat, dan Yesus bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Dengan jelas Yesus menyatakan diri dan membuktikan diri-Nya Tuhan. Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan? Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang. Terimalah Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatmu yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung. Karena untuk itulah IA datang menjelma menjadi manusia yakni untuk mati menebus dosa kita manusia berdosa dan memperdamaikan kita kembali antara Allah yaitu diriNya sendiri dengan manusia ciptaanNya yang dilambangkan dengan tabir bait suci Yerusalem yang terbelah dari atas sampai kebawah ketika Yesus tergantung diantara langit dan bumi diatas kayu salib untuk menjadi pengantara Allah dan manusia / korban silih penghapus dosa / anak domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Allah yang adil dan juga kasih ter-nyata dalam karya Allah ketika penyaliban Yesus.
Manusia yang berdosa harus dihukum mati akibat upah dosa. Sehingga Allah sendiri rela mati untuk kita untuk menyatakan keadilan hukum itu dan kasih Allah kepada kita.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sumber: Geisler, Norman L., Christian Apologetics, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan 49516. Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, Thomas Nelson Publisher. Miriam Santoso, Bibliologi - Pengantar Alkitab, Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang. Kenneth Barker, The NIV Study Bible, Zondervan Publishing House, Grand Rapids, MI 49530, USA |